Scroll untuk baca artikel
Alaku
Alaku
Alaku
Alaku
Berita TerkiniNasional

Media Asing Soroti Keunggulan Prabowo Subianto

×

Media Asing Soroti Keunggulan Prabowo Subianto

Sebarkan artikel ini
Media Asing Soroti Keunggulan Prabowo Subianto
Media Asing Soroti Keunggulan Prabowo Subianto - Foto Dok Tribun

Jakarta, Alaku News – Media asing kembali menyoroti perkembangan pemilihan umum presiden (Pilpres) di Republik Indonesia. Kali ini, sorotan internasional tertuju pada sosok calon presiden (capres) yang menduduki puncak jajak pendapat di Tanah Air. Hasil survei terbaru yang dirilis pada Rabu, 4 Oktober 2023, menempatkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai calon yang unggul dan mendominasi dalam persaingan.

Prabowo Subianto, seorang mantan komandan pasukan khusus Indonesia, menduduki peringkat tertinggi dalam jajak pendapat tersebut. Survei tersebut disusun ketika para kandidat bersiap untuk mendaftar sebagai peserta pemilihan presiden yang akan digelar tahun depan dan diperkirakan akan berlangsung sangat ketat.

Dalam laporan yang dikutip oleh Media Asing, Reuters pada Jumat, 6 Oktober 2023, Prabowo Subianto disebut sebagai sosok yang mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat Indonesia. Dalam perjalanan politiknya, Prabowo telah memainkan peran penting dalam berbagai kapasitas, termasuk sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan saat ini.

Sementara itu, posisi kedua dalam jajak pendapat tersebut diisi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo juga diperhitungkan sebagai salah satu calon yang potensial dalam Pilpres mendatang.

Dalam menyambut pemilihan umum yang semakin dekat di Republik Indonesia, dua figur utama, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendominasi survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan mendapat sorotan Media Asing. Hasil survei tersebut menjadi sorotan internasional karena Indonesia merupakan salah satu negara anggota G20 dengan perekonomian bernilai triliunan dolar dan merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga:  Ini Kronologi ASN Rejang Lebong Tewas Kecelakaan di Jalan Lintas Curup–Lubuklinggau

Survei yang melibatkan 1.206 responden pada bulan September dengan margin kesalahan sekitar 2,9% tersebut menunjukkan bahwa Prabowo Subianto mendapatkan dukungan signifikan dari 34% responden, menjadikannya sebagai calon yang paling populer dalam pemilihan mendatang. Sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebanyak 30,4%, dan Anies Baswedan sekitar 22% dari responden.

Prabowo Subianto, yang juga merupakan mantan komandan pasukan khusus Indonesia, telah memainkan peran penting dalam politik Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Posisi strategisnya sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan saat ini telah memberinya pengaruh yang kuat dalam ranah politik.

Di sisi lain, Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam pembangunan daerahnya, juga berhasil menarik perhatian pemilih. Kebijakan-kebijakan pro-rakyatnya selama masa jabatan gubernur mendapatkan apresiasi yang signifikan dari masyarakat.

Anies Baswedan, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta, juga tetap menjadi pemain penting dalam perlombaan menuju kursi presiden, meskipun berada di posisi ketiga dalam survei tersebut.

Baca Juga:  Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan di Kota Bengkulu, Siapkan 500 Dosis

Dalam perjalanan menuju pemilihan umum presiden (Pilpres) di Republik Indonesia, survei terbaru mengindikasikan bahwa dalam pemilu putaran kedua, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki peluang besar untuk memenangkan kontes tersebut dengan selisih sekitar 11 poin lebih tinggi dari lawannya, mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, yang mengatakan, “Prabowo Subianto punya keunggulan 11,3%. Ini merupakan keuntungan yang cukup signifikan.”

Hasil survei ini menjadi perbincangan utama dalam spektrum politik Indonesia, mengingat pentingnya pemilihan presiden dalam menentukan arah masa depan negara yang merupakan anggota G20 dengan perekonomian bernilai triliunan dolar. Namun, para analis juga mencatat bahwa masih ada faktor ketidakpastian yang perlu diperhatikan.

Burhanuddin Muhtadi, seorang analis dari Indikator Politik Indonesia, mengungkapkan bahwa sekitar 40% warga Indonesia masih belum memutuskan pilihan politik mereka. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh analis dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Philips J. Vermonte. Kondisi ini dapat diperparah oleh fakta bahwa hingga saat ini belum ada satu pun calon yang mendaftar resmi sebagai peserta Pilpres.

Menurut Reuters, calon-calon yang bersaing, beserta pasangan mereka, diperkirakan akan mendaftar secara resmi antara tanggal 19 dan 25 Oktober, yang akan menjadi tonggak penting dalam proses menuju Pilpres yang diantisipasi akan sangat ketat.

Baca Juga:  Mengenal Macam-Macam Kegiatan Sosial

Pemilihan Presiden di Republik Indonesia semakin mendekati tanggal pelaksanaannya pada 14 Februari mendatang. Salah satu perkembangan menarik dalam pertarungan politik ini adalah kemungkinan Prabowo Subianto, yang berasal dari partai berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bisa memenangkan hati petahana tersebut, yang secara signifikan akan memengaruhi elektabilitasnya.

Prabowo Subianto, yang sebelumnya mengalami dua kekalahan dalam pencalonan presiden pada tahun 2014 dan 2019, kini mendapatkan momentum yang kuat. Kampanye rebranding yang ia jalankan mengedepankan jangkauan kepada generasi muda melalui kehadiran yang aktif di media sosial yang canggih.

Para analis politik Indonesia saat ini dengan cermat mengamati siapa yang akan memenangkan dukungan Presiden Jokowi, yang hanya bisa menjabat dua kali masa jabatan, yaitu selama lima tahun. Jokowi, yang akrab disapa, sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo, seorang anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP). Namun, ketegangan yang semakin terasa antara Jokowi dan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri, serta kemunculan mereka bersama Prabowo di berbagai kesempatan, telah menimbulkan spekulasi bahwa Presiden Jokowi masih mempertimbangkan pilihan politiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *